Arsip Tag: materi al-qur’an hadis mts

RANGKUMAN MATERI AL-QUR’AN HADIS KELAS 7 SMT 1

Rahmadanil.com – Berikut ini adalah rangkuman materi Al-Quran Hadis semester 1. Terdiri dari 3 bab yakni Al-Qur’an dan Hadis Pedoman Hidupku, Menikmati Kekuasaan dan Rahmat Allah, dan Menggapai Ridha Allah Swt Dengan Sikap Dermawan Dan Menghindari Kikir.

Materi 1

Al-Qur’an dan Hadis Pedoman Hidupku

Pengertian Al-Qur’an

Secara bahasa Al-Qur’an berasal dari kata kerja قَرَأَ yang berarti membaca dan kata dasarnya adalah qur’an yang berarti bacaan.

Sedangkan secara istilah al-Qur’an adalah Wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril secara mutawatir (berangsur-angsur) selama 22 tahun 2 bulan 22 hari dan membacanya dinilai sebagai ibadah.

Pengertian Hadis

Secara bahasa Hadis memiliki arti Baru, Peristiwa dan Cerita.

Sedangkan menurut istilah, hadis adalah segala sesuatu yang disandarkan (bersumber) dari Rasulullah Saw. baik berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapan nabi baik sebelum atau sesudah diutus menjadi rasul.

Al-Qur’an dan Hadis sebagai Pedoman Hidup

Al-Qur’an dan hadis adalah sumber utama ajaran Islam dan menjadi pedoman hidup umat Islam di seluruh dunia.

Isi Al-Qur’an bersumber dari perkataan Allah sehingga kebenaran isinya sangat terpercaya. Sementara Hadis sumbernya adalah dari nabi Muhammad SAW, baik dari perkataannya, perbuatannya dan juga ketetapannya.

Al-Qur’an dan Hadis berisi banyak hal, seperti pengetahuan, hukum, contoh teladan, cerita dan kisah, berita-berita, seni dan sastra dan masih banyak lagi yang lainnya. Oleh karena itu setiap muslim harus menjadikan keduanya sebagai pedoman agar bisa selamat hidup di dunia dan juga di akhirat.

Nama-nama Lain Al-Qur’an

Al-Kitab : Buku

Al-Furqon : Pembeda

Asy-Syifa : Obat penawar

An-Nur : Cahaya

Adz-Dzikr : Peringatan

Al-Bayyan/Al-Bayyinah : Penjelasan

Al-Huda : Petunjuk

Al-Hukm : Hukum/aturan

Fungsi Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah sumber hukum pertama dan utama dalam kehidupan umat islam di seluruh dunia. Selain Al-Qur’an, umat islam juga punya sumber hukum lainnya, yakni Hadis, Ijma, dan Qiyas.
Adapun fungsi Al-Qur’an secara umum adalah sebagai berikut :

  • Pertama, sebagai sumber ajaran atau sumber hukum
  • Kedua, sebagai konfirmasi dan informasi terhadap hal-hal yang tidak dapat diketahui oleh akal
  • Ketiga, Petunjuk hidup ke jalan yang benar
  • Keempat, sebagai pengontrol dan penguji terhadap ajaran masa lalu.

Fungsi hadis terhadap Al-Qur’an

Pertama, menguatkan/mengukuhkan dan menegaskan hukum yang terdapat dalam al-Qur’an. Dalam hal ini, hadis mengulang perintah atau larangan yang sudah disebutkan di dalam al-Qur’an.

Contoh :  Rasulullah Saw. memerintahkan untuk melaksanakan puasa, Perintah melaksanakan puasa sudah ada di dalam al-Qur’an, sehingga dalam hal ini hadis sifatnya mempertegas perintah yang telah ada di dalam Al-Qur’an tersebut.

Kedua, merinci ayat Al-Quran  yang masih umum (mujmal).

Contoh : perintah melaksanakan Shalat. Tata cara pelaksanaan Shalat secara lengkap diajarkan dan dicontohkan langsung oleh Rasulllah Saw melalui hadisnya.

Ketiga, Menetapkan hukum yang tidak disebutkan di dalam al-Qur’an.

Contoh : haram memakan burung yang berkuku tajam, haram memakai cincin emas dan kain sutra bagi laki-laki dan lain-lain

Keempat, Membatasi keumuman ayat al-Qur’an.

Contoh :  Allah Swt. memerintahkan seluruh orang beriman untuk melaksanakan Shalat Jum’at, Lalu, adakah kekhususan/pengecualian bagi orang tertentu, sehingga diperbolehkan meninggalkan shalat Jumat yakni Hamba sahaya yang dimiliki, perempuan, anak kecil, dan orang sakit.

Materi 2

Menikmati Kekuasaan dan Rahmat Allah Swt

Isi Kandungan Q.S Asy-Syams ayat 1-10

Tujuh Fenomena Alam yang menakjubkan yakni matahari, bulan, siang, malam, langit, bumi, dan jiwa manusia.

  1. “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari” yakni sinarnya, yaitu waktu naiknya setelah munculnya, yakni, cahayanya dan manfaat yang bersumber darinya.
  2. “Dan bulan apabila mengiringinya” Yakni mengikutinya, yaitu, ketika matahari  enggelam, bulan muncul.
  3. “Dan siang apabila menampakkannya” yakni siang apabila terang benderang.”
  4. “Dan malam apabila menutupinya” Yakni jika malam menutupi matahari, yaitu saat matahari terbenam sehingga seluruh ufuk menjadi gelap
  5. “Dan langit serta pembinaannya” yaitu langit dan pembangunannya, peninggiannya yang demikian hebat yang amat sempurna indah.
  6. “Dan bumi serta penghamparannya” yakni Allah Swt. Membentangkan dan memperluasnya sehingga memungkinkan seluruh makhluk untuk memanfaatkan bumi dengan berbagai seginya
  7. “Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)” yakni penciptaan yang sempurna lagi tegak pada fitrah yang lurus.
  8. “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya” Yakni Allah mengenalkan dan memahamkannya tentang ketakwaan dan kebaikannya, dan kefasikan dan keburukan
  9. “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu” yakni dengan menaati Allah Swt., dan membersihkannya dari aklak tercela dan berbagai hal yang hina.
  10. “Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” yakni mengotorinya, dengan membawa dan meletakkannya pada posisi menghinakan dan menjauhkan dari petunjuk sehingga dia berbuat maksiat dan meninggalkan ketaatan kepada Allah.

Isi Kandungan Q.S Ali Imran ayat 190

Allah mengarahkan hamba-Nya untuk merenungkan alam, langit dan bumi. Dia mengarahkan agar hamba-Nya mempergunakan pikirannya dan memperhatikan pergantian antara siang dan malam. Semuanya itu penuh dengan tanda-tanda kebesaran Allah Swt.

Isi Kandungan Hadis Riawayat Bukhari dari Abu Hurairah Rahmat Allah melebihi murka-Nya

Rahmat Allah Swt. lebih dahulu ada dan lebih luas daripada murka-Nya. Hal itu disebabkan rahmat Allah Swt. adalah sifat yang sudah melekat pada diri-Nya dan diberikan kepada makhluk-Nya tanpa sebab apapun.

Materi 3

Menggapai Ridha Allah Swt Dengan Sikap Dermawan Dan Menghindari Kikir

Isi Kandungan Q.S Al-Lain ayat 1-7

Janji Allah Swt. dan Rasul-Nya Terhadap Orang Yang Dermawan

Ia akan memberikan balasan surga dan kemudahan jalan menuju surga, bagi hambaNya yang bertaqwa dan senang bersedekah.

Allah Swt. telah bersumpah, demi malam dan siang, demi penciptaan laki-laki dan perempuan, Allah Swt. menjanjikan balasan yang terbaik berupa pahala dan surga diakhirat kelak, dan berbagai jalan kemudahan yang akan menghantarkan-nya menuju kebaikan itu, bagi hamba yang gemar bersedekah dan bertaqwa kepada-Nya, serta membenarkan dan yakin akan adanya pahala yang terbaik baginya.

Isi Kandungan Hadis Riwayat Muslim dari Abu Hurairah

  • Tidak berkurangnya harta dengan sedekah adalah dengan tambahan keberkahan yang Allah Swt.
  • Kata al-‘afwu (memaafkan) artinya memaafkan perbuatan salah dan tidak menghukumnya.
  • Bertambahnya kemuliaan orang yang pemaaf di dunia adalah dengan dia dimuliakan dan diagungkan di hati manusia, karena sifatnya yang mudah memaafkan orang lain, sedangkan di akhirat dengan besarnya ganjaran pahala dan keutamaan di sisi Allah Swt.
  • Tawadhu’ (merendahkan diri) karena Allah Swt. tujuannya menghilangkan sifat ujub (bangga terhadap diri sendiri), dengan niat mendekatkan diri kepada-Nya, dan bukan untuk kepentingan duniawi.
  • Ketinggian derajat orang yang merendahkan diri karena Allah Swt. di dunia adalah dengan ditinggikan dan dimuliakan kedudukannya di hati manusia karena sifat tersebut, dan di akhirat dengan pahala yang agung dan kedudukan yang tinggi di sisi-Nya.

Isi kandungan QS. al-Lail ayat  8 – 11

Ancaman Allah Swt. Bagi yang Kikir/bakhil

Sifat bakhil salah satu dari karakter orang munafiq yang tidak mau berkorban untuk kebaikan. Allah Swt. Akan menimpakan berbagai keburukan, kesesatan, dan memasukkannya ke dalam neraka.

Menjauhi sifat kikir/bakhil dengan mengeluarkan zakat, zakat dapat membersihkan hartanya dan mensucikan dirinya.

Isi kandungan Hadis Riwayat Muslim dari Jabir

Peringatan untuk tidak berbuat zalim dan anjuran untuk berbuat adil. Syari’at Islam memerintahkan untuk berlaku adil, dan melarang dari berbuat zalim. Lawan dari zalim adalah adil.

Adil artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya serta melaksanakan hak-hak yang wajib. Adapun zalim yaitu meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya.

Keadilan yang paling adil adalah mengakui dan mengikhlaskan tauhid hanya kepada Allâh Swt. semata, beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat-Nya yang baik, serta mengikhlaskan agama dan ibadah hanya kepada Allâh Swt.

Kezhaliman yang paling yaitu berbuat syirik, menyekutukan Allah Swt.

Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfashil

rahmadanil.com – mad wajib muttashil dan mad jaiz munfashil

Ilmu Al-Qur’an adalah salah satu ilmu yang sangat detail. Ia mengatur tata cara membacanya, mana yang dipendekkan, dipanjangkan, dipertebal atau diperhalus pelafalannya, mana tempat yang terlarang, atau boleh, atau harus memulai dan berhenti. Semua hal tersebut dibahas dalam ilmu tersendiri yaitu Ilmu Tajwid.

Pada bagian ini akan dibahas berbagai cara memaca al-Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid, khususnya tentang bacaan panjang, yaitu cara membaca hukum bacaan mad wajib muttashil, dan mad jaiz munfashil. Apa saja ketentuan-ketentuannya?  Dan Bagaimana cara membacanya?

Mad Wajib Muttashil

Mad wajib muttashil termasuk salah satu dari 13 bagian dari hukum mad far’i atau mad cabang dalam ilmu tajwid.

Pengertian

Mad wajib muttasil secara bahasa berasal dari 3 kata, yaitu mad yang berarti panjang, wajib yang berarti harus, dan muttasil yaitu bersambung.

Sedangkan secara istilah adalah apabila ada mad thabi’i (mad asli) bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat fathah, dhummah ataupun kasrah dalam satu kata (bersambung).

Cara membacanya adalah dipanjangkan menjadi dua setengah (2 ½) alif atau sama dengan empat sampai lima harakat.

Contoh hukum bacaan

Mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat kasrah dalam satu kata

اُولٰۤىِٕكَ

Mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat dhumah dalam satu kata

وَاِذَا السَّمَاۤءُ

Mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat fathah dalam satu kata

اِلَّا ابْتِغَاۤءَ

 

Mad Jaiz Munfashil

Mad jaiz munfasil termasuk salah satu dari 13 bagian dari hukum mad far’i atau mad cabang dalam ilmu tajwid.

Pengertian mad jaiz munfashil

Cara membaca mad wajib muttasil adalah panjang dua setengah (2 ½) alif atau sama dengan empat sampai lima harakat.

Contoh hukum bacaan mad jaiz munfashil

Pertama-tama, pengertian secara bahasa, Mad jaiz munfasil secara bahasa berasal dari 3 kata, yaitu mad berarti panjang, jaiz artinya boleh, dan munfashil adalah terpisah atau di luar kata.

Selanjutnya, secara istilah, adalah apabila ada mad thabi’i yang bertempat pada akhir kata setelah itu terdapat hamzah yang bertempat pada kata yang lain setelahnya dan tidak ada yang memisahkan antara mad dan hamzah tersebut.

Mad thabi’i bertemu hamzah dalam kata yang berbeda.

وَمَآ اَدْرٰىكَ

Mad thabi’i bertemu hamzah dalam kata yang berbeda.

لَآ اُقْسِمُ

Dijual Teman

Dunia Mimpi-Minggu, 30 Oktober 2022

Berlokasi di sebuah tempat, aku dan 2 orang temanku sedang duduk-duduk sambil membicarakan sesuatu yang tak begitu kuingat.

Setelah beberapa saat, salah seorang temanku pergi mengambil barangnya yang ketinggalan di mobil. Tak lama kemudian temanku yang satu lagi juga pergi menyusul teman kami tadi. Alhasil aku tinggal sendirian.

Saat aku melamun sambil menunggu kedua temanku kembali, tiba-tiba ada beberapa orang berbadan besar yang terlihat terburu-buru menuju ke arahku.

Melihat gelagat mereka yang seperti itu, insting bertahan hidupku keluar. Seketika aku berlari dengan sangat kencang tanpa menoleh sedikitpun. Samar-samar terdengar mereka berteriak, “Woi jangan lari woi, Lu udah kita beli dari 2 orang Bos Lu tadi”. Ternyata aku dijual teman ku tadi untuk jadi pekerja imigran.

Tanpa memedulikan omongan mereka aku terus lari, entah berapa lama, tapi saat itu sudah tidak terdengar suara atau langkah mereka lagi.

Tidur berlanjut😄

Situasi beralih saat sedang touring ke sebuah tempat. Kamipun disambut oleh penduduk karena salah seorang dari rombongan kami ada pejabat, saya lupa apakah itu saya atau teman saya, hahaaa.

Sambutannya terbilang cukup meriah. Berbagai pertunjukan dan makanan tersaji untuk kami. Beberapa anak muda juga terlihat sedang bermain voli. Semua orang terlihat bahagia dan bersemangat.

Setelah puas menikmati penyambutan ini, kami melanjutkan perjalanan ke tempat wisata. Tempatnya masih sangat alami, ada waduk dan air terjunnya dan monyet-monyet penguasa wilayah itu.

Ketika sedang minum dan bersantai-santai, ada beberapa monyet yang mendekat ke arahku. Makanan dan tas-tas yang kami bawa menjadi incaran monyet-monyet itu.

Setelah puas bersantai, kami mencari masjid untuk shalat Isya. Tak jauh dari tempat tadi ternyata ada dua masjid yang sangat berdekatan. Kami cukup heran melihat kondisinya, karena posisinya saling bersebelahan.

Saat akan memasuki salah satu masjid yang kupilih secara random, tiba-tiba terdengar suara teriakan seorang wanita. Ia terdengar sangat kesakitan. Dengan agak berlari aku mendekati arah suara itu dan ternyata ia sedang terluka dengan darah yang cukup banyak.

Sambil berteriak memanggil pertolongan, aku mencoba menghentikan pendarahan yang pada kepala dan perutnya. Tak lama kemudian, satu orang bapak-bapak datang, ia mengatakan tetangga wanita ini. Bapak-bapak itu kemudian memanggil temannya yang lain dan menyuruh membawa wanita ini ke rumah sakit.

Setelah temannya dan wanita yang terluka tadi pergi, bapak-bapak itu menawariku untuk mampir ke rumahnya. Rumahnya tampak sederhana khasnya rumah di pedesaan. Sampai di sana aku ditawari minuman dan beberapa makanan. Namun aku tak langsung mencicipi nya karena ada sedikit kecurigaan kepada bapak-bapak ini. Kenapa ia tidak ikut mengantarkan wanita tadi, tapi malah menawariku mampir dan bersantai.

Karena rasa curiga itulah aku memutuskan untuk kabur saat bapak-bapak itu sedang lengah. Dan benar saja, ia kemudian mengejarku dengan pisau di tangannya.

Aku terus berlari melewati jalanan yang sempit, gang demi gang. Semua orang yang kutemui saat lari tampak cuek dan tidak peduli sama sekali. Beberapa anak-anak juga tampak santai bermain padahal ada orang bersenjata yang sedang mengejarku. Nafasku sudah tidak bisa diatur, kaki juga terasa sangat berat untuk berlari lagi, dan sialnya di depan juga jalannya semakin sempit. Aku sangat panik saat bapak-bapak itu ternyata sudah berada di belakangku sambil senyum menyeringai.

Karena sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, akhirnya kuputuskan untuk bangun dengan posisi masih terengah-engah.

Kisah Keteladanan Usman bin Affan

rahmadanil.com – Nama lengkapnya adalah Usman bin Affan bin Abi Al-Ash bin Umayah bin Abdu Asy-Syam bin Abdu Manaf bin Qushai bin Killab bin Murrah bin Ka’ab bin Luway. Ibunya bernama Arwa bin Kuraiz. Beliau lahir pada pada tahun 577, tempat kelahirannya adalah kota Mekah. Ia kemudian wafat pada tahun 656 M.

Usman berasal dari Bani Umayyah yang kaya raya. Kepribadian yang dermawan dan selalu penuh hormat membuat orang selalu menyenanginya. Pada tahun 644 M, Ia menjadi khalifah ketiga menggantikan Umar bin Khattab. Beliau juga bergelar Dzun-Nurain atau orang yang memiliki dua cahaya. Gelar ini beliau dapatkan karena menikahi dua orang anak dari Rasulullah, yaitu Ruqayyah dan Ummi Kalsum.

Pertama beliau menikah dengan Ruqayyah, namun tak lama kemudian Ruqayyah ditimpa sakit dan akhirnya meninggal dunia. Rasulullah yang sangat menyenangi sifatnya kemudian menikahkannya lagi dengan adik Ruqayyah yakni Ummu kalsum, namun kemudian Ummi Kalsum juga sakit dan meninggal dunia.

Kisah Kedermawanan Usman bin Affan

Suatu masa pernah terjadi musibah kekeringan menimpa kaum muslimin.  Pada saat itu hanya ada satu sumur yang berair, kepunyaan seorang Yahudi. Rasulullah yang saat itu masih hidup kemudian menyampaikan bahwa jika ada orang yang mau membeli sumur itu nanti Allah akan membalasnya dengan surga.

Mendengar perkataan Rasulullah tersebut, Usman langsung berkata bahwa ia akan membelinya. Sumur itu kemudian diserahkan untuk kepentingan umat islam.

Pada kesempatan lain, Usman juga menunjukkan kedermawanan dan kebaikan hatinya. Peristiwa ini terjadi pada pemerintahan Abu Bakar ash-Siddiq. Saat itu umat islam Madinah sedang dilanda kelaparan, Usman yang mendengar kabar itu langsung mengirimkan bantuan. Sekitar 1000 ekor unta yang membawa bahan makanan usman kirimkan untuk membantu umat islam Madinah.

Beberapa keutamaan Usman bin Affan miliki :

  • Berakhlakul Karimah
  • Sopan santun dan lemah lembut
  • Peduli kepada kaum yang lemah
  • Dermawan
  • Mencintai Rasulullah
  • Memiliki tanggung jawab yang besar
  • Sabar dalam menghadapi cobaan

Tonton juga : Kisah Umar dan Seorang janda

Isi Kandungan Al Maidah ayat 48

Rahmadanil.com – Al Maidah ayat 48

Al-Qur’an merupakan kitab terakhir yang Allah turunkan kepada umat manusia melalui perantara Nabi-Nya. Sebelum Al-Qur’an ada kitab Taurat, Zabur dan Injil sebagaimana dalam Q.s Al Maidah ayat 48. Kitab Taurat Allah berikan kepada Nabi Musa, Zabur kepada Nabi Daud dan Injil kepada Nabi Isa.

Teks Ayat

وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ

Terjemahan

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.

Isi Kandungan Surat Al Maidah ayat 48

Al-Qur’an membenarkan kitab terdahulu

Allah Ta’ala menurunkan kitab Taurat dan Zabur, memujinya, dan memberikan perintah untuk mengikutinya. Begitu juga dengan injil, menceritakan, memujinya, dan menyuruh pemeluknya supaya mengamalkan isinya. Setelah itu Allah menurunkan Al-Qur’an yang mulia melalui hamba dan Rasul-Nya, Muhammad saw.

Allah berfirman, “Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran,” yakni dengan membawa kebenaran yang tidak diragukan lagi bahwa ia benar-benar dari sisi Allah.

“Yang membenarkan Kitab-kitab sebelumnya, yakni kitab-kitab terdahulu yang mengandung cerita dan pujian serta berita akan turunkannya sebuah Kitab dari sisi Allah kepada hamba dan Rasul-Nya, Muhammad saw”.

Maka turunnya Al-Qur’an merupakan perkara yang menambah kebenaran para pembawanya. Patuh kepada berbagai perintah Allah, mengikuti aneka syariat-Nya, membenarkan ucapan para Rasul-Nya yang menjanjikan akan datangnya Muhammad saw.

Allah yang memelihara Al-Qur’an – Al Maidah ayat 48

Firman Allah Ta’ala, “dan memeliharanya”, Ibnu Abbas berkata, “Yakni, menjaminnya. ” Ibnu Abbas juga menafsirkan bahwa Al-Qur’an menjaga dan menyempurnakan kitab yang sebelumnya. Ibnu Juraij menafsirkan bahwa Al-Qur’an itu menyempurnakan kitab-kitab yang mendahuluinya.

Setiap perkara yang sesuai dengan Al-Qur’an maka ia adalah kebenaran dan perkara yang tidak sesuai dengannya adalah batil.

Al-Qur’an sebagai pemelihara dan penyempurna kitab sebelumnya

Allah menjadikan kitab yang mulia ini sebagai kitab yang terakhir turun, penutup seluruh kitab, kitab yang paling komprehensif, paling agung, dan paling sempurna. Allah mengintegrasikan segala kebaikan kitab terdahulu dan menambahkannya dengan aneka kesempurnaan yang tidak ada dalam kitab-kitab sebelumnya.

Oleh karena itu, Allah menjadikan Al Qur’an sebagai bukti, pemelihara, dan yang menyempurnakan seluruh kitab lainnya. Dan Allah Ta’ala sendiri yang menjamin keterpeliharaannya. Dia berfirman, “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikr dan sesungguhnya Kamilah yang memeliharanya.”

Tonton juga kisah seorang pedagang yang jujur

 

Soal Akidah Akhlak Kelas 8 – Akhlak Tercela

Latihan Soal Akidah Akhlak Kelas 8

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat, pastikan semua soal sudah terjawab sebelum dikirim !

Selamat mengerjakan latihanLatihan Soal Bab IX

Nama Lengkap
Kelas
Di kampung ada seseorang yang sangat laris dalam berjualan pulsa. Kemudian tetangga lain menaruh bunga dari seorang dukun dengan tujuan agar usaha orang tersebut tidak laku. Hal tersebut merupakan contoh dari ....

Sifat hasad merupakan salah satu sifat yang sangat dibenci Allah SWT. Berikut merupakan contoh sifat hasad yaitu ....

Perbuatan ghibah dapat terjadi dimana-mana seperti pergaulan, media masa maupun media elektronik. Maka cara agar kita terhindar dari sifat tersebut adalah ....

Sifat dendam merupakan penyakit hati yang dapat merusak keimanan. Agar penyakit tersebut hilang dari hati kita, salah satu caranya adalah ....

Seseorang yang memiliki sifat sabar, berjiwa besar dan suka memaafkan dapat menghindarkan orang tersebut dari sifat ....

Suka membicarakan kejelekan orang lain walaupun memang orang tersebut telah melakukanya adalah bentuk contoh dari sikap ....

Rusaknya pahala amal baik yang telah dilakukan sebelumnya, merupakan dampak negatif dari perbuatan ....

Islam melarang umatnya melakukan perbuatan ghibah karena dampak negatif yang diakibatkan antara lain sebagai berikut ....

Seseorang akan mudah menghindari perbuatan hasad apabila ....

Salah satu dampak negatif perbuatan dendam adalah ....


Jika sudah yakin dengan semua jawabanmu, silahkan klik kirim



Kisah seorang pedagang yang jujur

Kisah Seorang Pedagang yang Jujur

Video ini menceritakan kisah tentang seorang pedagang yang jujur. Kisah ini berisi motivasi agar hidup lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.

[yotuwp type="channel" id="UCioDTTbKhtQE_6R6ePrZ_AA" ]

Kisah Keteladanan Abu Bakar Ash Siddiq

Abu Bakar lahir pada tanggal 27 oktober 573 M. Ia adalah salah satu sahabat yang paling dekat dengan Nabi Muhammad Saw, Nabi-pun sangat menyayanginya. Salah satu alasan yang membuat Rasul sangat menyayanginya adalah karena pengorbanan  yang sangat luar biasa dalam membela Rasulullah dan Islam. Sejak awal masuk islam, Ia langsung menginfakkan sebagain besar hartanya untuk membantu kaum muslimin dan juga pembebasan para budak.

Ada sebuah cerita menarik sesaat sebelum terjadi perang Tabuk (630 M), Rasulullah menghimbau agar umat islam menginfakkan hartanya. Tak lama kemudian, Umar bin Khattab datang dengan membawa sebagian hartanya. Sambil menyerahkan hartanya kepada Rasulullah, Umar berkata : “hari ini aku akan menggungguli Abu Bakar, semoga Aku menggunggulinya”, ujar Umar. Mendengar penuturannya itu, Rasulullah bertanya, “ wahai Umar, lalu apa yang engkau tinggalkan untuk keluagamu?”, tanya Nabi. Umar kemudian menjelaskan bahwa harta yang ia sedekahkan adalah setengah dari kekayaannya sementara setengahnya lagi untuk kepentingan keluarganya.

baca juga : Kisah keteladanan siti Aisyah Ra.

Tak lama setelah itu, Abu Bakar datang dengan membawa seluruh hartanya dan meletakkannya di hadapan Rasulullah. Melihat hal itu Rasulpun bertanya, “wahai sahabatku, jika engkau menyedekahkan harta sebanyak ini lalu apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?”. Dengan tenang dan sambil tersenyum ia kemudian berkata : “kutinggalkan untuk mereka Allah dan RasulNya”. Mendengar perkataan itu Umar bin Khattab berkata bahwa selamanya ia tidak akan pernah mengungguli beliau.

Abu Bakar Menangis

Dalam kesempatan lain juga diceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya, “Sesungguhnya Allah memberikan tawaran kepada seorang hamba; antara dunia dengan apa yang ada di sisi-Nya. Ternyata hamba itu lebih memilih apa yang ada di sisi Allah”. Mendengar sabda Nabi itu, Abu Bakar kemudian menangis karena ia tau bahwa yang “hamba” dalam hadis tersebut adalah Nabi Muhammad Sendiri. Ia menyadari bahwa karena Nabi memilih untuk berada di sisi Allah, maka ia akan pergi dan meninggalkan dirinya dan semua Umatnya.

Rasulullah juga pernah bersabda dalam hadis yang riwayat Imam Muslim :

“Sesungguhnya orang yang paling berjasa kepadaku dengan ikatan persahabatan dan dukungan hartanya adalah Abu Bakar. Seandainya aku boleh mengangkat seorang Khalil -kekasih terdekat- selain Rabb-ku niscaya aku akan menjadikannya sebagai Khalil-ku. Namun, cukuplah ikatan persaudaraan dan saling mencintai karena Islam. Dan tidak boleh ada satu pun pintu yang tersisa di [dinding] masjid ini kecuali pintu Abu Bakar.”

Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah sangat dekat dan menyayangi Abu Bakar. Nabi tidak segan-segan untuk memujinya agar sahabat yang lain mengambil mencontoh keteladan darinya.

tonton juga : kisah seorang pemuda dan wanita penggoda

Isi Kandungan Q.S Al Balad ayat 1-10

Rahmadanil.com | Al Balad

Terjemahan Q.S. Al Balad

Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah), (1) dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini, (2) dan demi bapak dan anaknya. (3) Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (4) Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorangpun yang berkuasa atasnya (5) Dia mengatakan:”Aku telah menghabiskan harta yang banyak”. (6) Apakah dia menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya (7) Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, (8) lidah dan dua buah bibir. (9) Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. (10)

Isi Kandungan Q.S Al Balad

Pada ayat pertama, Allah bersumpah dengan menyebut kota Mekah. Sumpah Allah ini sebagai pengingat bahwa kota Mekah adalah kota suci, halal untuk tinggal dan  juga sebagai tempat ihram.

Ayat kedua menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Allah beri keleluasaan untuk tinggal dalam kota Mekah tanpa merasa terhalangi oleh sesuatu apapun.

Ketiga, Allah bersumpah dengan menyebut bapak dan anak. Ini menunjukkan hubungan antara orang tua dan anaknya yang juga harus menjadi perhatian dalam kehidupan muslim.

Keempat tentang penciptaan manusia. Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling sempurna, namun dalam kesempurnaan itu Allah juga memberikan ujian berupa kesusahan dalam urusan dunia dan akhirat.

Kelima, menerangkan bahwa terkadang manusia ada yang berfikir segala yang mereka lakukan selama hidup nanti tidak akan dipertanggungjawabkan.

Keenam, jawaban manusia saat sudah menghabiskan banyak harta dan merasa Allah tidak akan menanyakan dari mana mendapatkannya dan untuk apa mereka gunakan harta tersebut.

Ketujuh, manusia masih mengira Allah tidak melihat segala perbuatannya, padahal Allah adalah zat yang maha melihat lagi maha mengetahui.

Kedelapan, Allah memberikan mata kepada manusia supaya bisa melihat kebaikan dan kasih sayang Allah.

Kesembilan, Allah memberikan lidah kepada manusia supaya bisa berbicara dan mengungkapkan apa yang ada di hati dan pikirannya. Selain itu Allah juga memberikan bibir untuk memberikan bentuk yang lebih indah.

Ayat sepuluh menjelaskan tentang jalan yang Allah berikan kepada manusia. Ada dua jalan yang Allah berikan, yaitu jalan kebaikan dan jalan keburukan.

tonton juga : kisah seorang pemuda yang digoda wanita cantik

TERHAPUS KESALAHANKU KARENA DIA MAHA PENGAMPUN

TERHAPUS KESALAHANKU KARENA DIA MAHA PENGAMPUN
OPTIMIS DAN SABAR DALAM MENGGAPAI AMPUNAN ALLAH

rahmadanil.com | optimis dan sabar

Optimis

Optimis adalah sikap yang selalu merasa yakin bahwa ada hal baik dan menyenangkan yang akan terjadi. Sementara sikap optimis dalam menggapai ampunan Allah adalah keyakinan yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Hal ini karena Allah adalah zat yang maha pengampun dan memerima taubat, apapun kesalahan yang kita lakukan.

Cara membiasakan diri bersikap optimis

  • Selalu berpikir positif pada setiap hal yang terjadi
  • Berusaha untuk mengambil ibrah dan pelajaran yang baik dari setiap kejadian
  • Tidak menyalahkan diri sendiri jika terlanjur melakukan sesuatu yang salah tetapi langsung bertaubat dan memperbaikinya
  • Berupaya untuk memperbaiki pada masa sekarang dan masa depan
  • Suka bergaul dengan orang-orang berpikiran positif

Baca juga : Isi kandungan Q.S Al-Balad ayat 1-10

Sabar

Sabar adalah sikap menahan diri dalam menanggung sesuatu penderitaan, baik dalam mengahadapi sesuatu yang tidak diinginkan ataupun kehilangan sesuatu yang disenangi. Sikap sabar dalam menggapai ampunan Allah adalah menyadari bahwa Allah akan mengampuni dosa manusia asalkan bertaubat dan menahan diri untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

Macam-macam sabar

Pertama, kesabaran dalam menjalani ketaatan dengan cara tetap melaksanakan semua kewajiban, walaupun sedang dalam kesulitan. Allah memberikan kemudahan jika kita dalam keadaan yang sulit, misalnya pembolehan shalat sambil duduk dan berbaring ataupun menjamak shalat jika dalam perjalanan. Sabar dalam ketaatan juga bisa terlihat ketika bulan ramadhan, selama satu bulan umat islam menahan diri dari banyak hal ketika siang hari.

Kedua, sabar menjauhi larangan. Ada banyak hal yang tidak boleh dilakukan oleh umat islam, seperti meminum minuman keras, memakan makanan yang haram, menyakiti orang dan lain sebagainya. Sikap sabar dalam menjauhi larangan ini perlu dilatih dan dibiasakan agar terhindar dari dosa mendapatkan banyak pahala.

Ketiga, sabar menerima ujian. Ujian dari Allah harus disikapi dengan sabar. Kita harus yakin bahwa ujian yang diberikan pada makhluk sudah disesuaikan dengan kadar kemampuan. Semakin tinggi keimanan yang dimiliki, maka semakin tinggi pula ujian yang akan diberikan.

Tonton juga : kisah manusia melawan iblis dan segala tipu dayanya