Pengertian dan Dalil Iman kepada Qadha dan Qadar

qadar

IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR

Pengertian

Secara bahasa qadha adalah ketetapan, ketentuan, keputusan, kehendak, hukum, pemberitahuan dan penciptaan. Secara istilah qadha adalah ketetapan, ketentuan dan keputusan Allah Swt. dari sejak zaman azali atas segala sesuatu yang berkaitan dengan iradah atau kehendak-Nya, baik itu kebaikan dan keburukan, hidup dan mati. Qadha sebagai rencana Allah Swt. sejak zama azali.

Qadar secara bahasa artinya kepastian, peraturan dan ukuran. Qadar secara istilah adalah aturan atau ukuran yang diciptakan oleh Allah Swt. sebagai perwujudan ketetapan (qadha) terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak zaman Azali dan pastinya sesuai dengan iradah-Nya. Qadar sebagai pelaksanaan rencana (qadha) Allah Swt.

Dari pengertiannya dapat kita lihat perbedaan dari kedua hal tersebut, Qadha adalah ketetapan Allah yang ada sejak lama bahkan sebelum dunia dan seisinya ini ada, sedangkan Qadhar adalah perwujudan dari ketetapan (qadha) Allah tersebut.

Perpaduan/ gabungan antara keduanya disebut takdir. Takdir berlaku kepada semua makhluk hidup baik yang telah, sedang maupun yang akan terjadi. Contoh: Allah Swt berencana menciptakan seorang hamba bernama Hasan (qadha Allah Swt.). Kemudian Allah Swt. memproses penciptaan Hasan ketika umur 4 bulan di perut. ibunya diberi kepastian kapan Hasan akan lahir, ditakar rezekinya / diukur rezekinya, diatur kapan matinya, dan lain sebagai yang berkenaan Hasan (qadar Allah Swt.) Orang yang beriman kepada qadha dan qadar (takdir) adalah orang yang percaya dengan sepenuh hati bahwa ketentuan atau ketetapan Allah Swt. benar adanya, telah ditentukan sejak zaman azali maupun sejak diciptakannya makhluk-Nya. Hal ini berlaku bagi semua makhluk-Nya. takdir Allah Swt. Wajib dipercayai sebagai bukti keyakinan terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah Swt.

Dalil

qadha qadharArtinya:

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekalikali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (QS. ar-Ra’du: 11).

Maksud ayat tersebut adalah takdir manusia dapat diusahakan oleh manusia itu sendiri. Manusia yang usaha (ikhtiar)nya bagus biasanya takdirnya bagus. Berarti untuk menjadi bagus (berhasil hidup) perlu adanya usaha yang dilakukan.

Komentarmu?