KISAH-KISAH PERJUANGAN PARA RASUL ULUL AZMI

ulul azmi

KISAH SINGKAT PARA RASUL ULUL AZMI

Rasul-rasul yang termasuk dalam kelompok Ulul ‘Azmi adalah orang yang memiliki ketabahan luar biasa, mempunyai ketetapan hati dan kesabaran, sekalipun dengan susah payah dan sangat berat dalam menegakkan syari’at Allah SWT. Berikut ini adalah kisah singkat dari para Rasul Ulul Azmi.

  1. Nabi Nuh As.

Nabi Nuh As. berdakwah selama kurang lebih 950 tahun, tetapi yang beriman hanya 80 orang, jumlah yang sangat tidak seimbang dengan lamanya berdakwah. Kendatipun setiap nabi mengajak dan menyeru, mereka selalu menutup telinganya dengan jari-jarinya. Nabi Nuh As. dengan kesabaran dan ketabahannya tetap terus menyeru kaumnya agar hanya menyembah kepada Allah SWT. Akhirnya azab Allah mendatangkan azab berupa banjir besar dan menanggelamkan semua orang yang tidak beriman, termasuk isteri dan anaknya sendiri.

  1. Nabi Ibrahim As.

Semenjak kecil Ibrahim As senang berdebat tentang ke-Tuhan-an, baik kepada orang tuanya maupun kaumnya. Kemudian setelah remaja dengan keberaniannya menghancurkan berhala/ patung-patung sesembahan kaumnya, hingga Raja Namrudz yang berkuasa pada saat itu membakar  dalam api yang sangat besar.

Selanjutnya setelah beliau berpindah ke Palestina, beliau melanjutkan dakwah kepada kaum Bani Isra‟il dan di kota ini pula beliau menikah dengan Siti Sarah dan Siti Hajar. Dengan ketaatan Nabi Ibrahim As. kepada perintah Allah SWT, beliau sampai beberapa kali mondar mandir antara kota Palestina dengan kota “Bakkah” (Makkah) yang jaraknya sangat jauh sekali, perjalanan satu bulan pergi dan satu bulan pulang.

Perintah Tuhan pertama adalah membawa Siti Hajar dengan anaknya Isma‟il yang masih bayi ke tempat yang tidak ada pepohonan, tidak ada air, tanahnya sangat tandus dan gersang untuk tinggal di tempat ini. Yang kedua adalah menyembelih putra kesayangannya Isma‟il dan tentu hal ini suatu ujian yang paling berat bagi beliau. Perintah Tuhan ketiga sehingga Nabi Ibrahim harus ke Makkah lagi adalah untuk membangun “Baitullah” (Ka‟bah) bersama anak beliau Isma‟il. Semua perintah Allah beliau laksanakan dengan penuh kesabaran dan ketabahan tetapi semuanya berujung kepada pertolongan Allah SWT.

  1. Nabi Musa As.

Seorang Nabi yang dapat berdialog langsung dengan Tuhan, karenanya beliau Allah beri gelar dengan “Isa Kalimullah”. Kesabaran dan ketabahan Nabi Musa As ini adalah karena pada zaman itu beliau harus berhadapan dengan seorang raja yang sangat kejam, zhalim dan bengis, lebih dari itu dia mengaku sebagai tuhan yang harus disembah, jika tidak mau pastilah mati di tangannya, yaitu “Fir‟aun”. Orang semacam inilah yang dihadapi oleh Nabi Musa, namun dengan tongkatnya yang diberikan oleh Allah sebagai mukjizat beliau, maka akhirnya Fir‟aun harus tenggelam bersama tentaranya di laut merah.

Penderitaan pertama yang dialami oleh Nabi Musa adalah sewaktu beliau masih bayi, oleh ibunya Musa terpaksa harus dihanyutkan di sungai, untuk menyelamatkan beliau dari undang-undang Fir‟aun yang berisi setiap anak laki-laki yang lahir pada waktu itu harus dibunuh hidup-hidup. Ujian kedua ketika Nabi Musa harus berhadapan dengan para tukang sihir. Perintah Tuhan selanjutnya adalah menyelamatkan Bani Isra‟il yang sudah sekian lama menjadi budak Fir‟aun, untuk selanjutnya dibawa ke luar kota Mesir, sehingga pada saat itulah Fir‟aun bersama tentaranya mengejar sampai ke laut merah dan ternyata hidup Fir‟aun harus berakhir di laut merah ini.

  1. Nabi Isa As.

Nabi dan Rasul Ulul Azmi keempat yang juga tidak kalah banyaknya tantangan dan halangan yang dialami beliau dalam berdakwah. Tantangan yang dihadapi Nabi Isa dalam menyampaikan dakwah adalah para Pendeta “Yahudi”. Kaum Yahudi ini selalu menyulut api keangkuhan dan kesombongan bahkan mendustakan ajaran beliau.

Kendatipun Nabi Isa As. telah diberikan mukjizat oleh Allah untuk membuktikan kebenaran akan kenabian beliau, namun orang-orang Yahudi tetap membuat permusuhan, hingga akhirnya membuat fitnah kepada “Raja Pilathus”, penguasa Romawi pada saat itu. Maka dengan fitnah inilah Isa kemudian dibunuh dan disalib, namun sebenarnya yang dibunuh/disalib itu bukanlah Nabi Isa, melainkan Yahudza al-Askharyuthi (Yudas Iskariot) yang diserupakan oleh Allah dengan Nabi Isa.

  1. Nabi Muhammad Saw.

Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal 571 M di Kota Makkah, bertepatan dengan tahun gajah. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah binti Abdul Mutholib. Ayahnya wafat ketika Muhammad SAW masih dalam kandungan. Sedangkan ibunya wafat ketika ia masih kecil. Muhammad Saw menikah pada usia 25 tahun dengan Siti Khadijah. Mereka dikarunia beberapa anak, di antarnya adalah : Ibrahim dan Fatimah (istri Ali bin Abu Thalib). Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasui Allah pada usia 40 tahun ketika menerima wahyu pertama – QS ‘ Al – Alaq : 1 -5 – di gua Hira’.

Pada awal dakwahnya, hanya sedikit yang masuk Islam. Disamping Khadijah, diantaranya adalah Ali bin Abi Thalib dan disusul Zaid bin Haritsah bekas budak Nabi sendiri yang telah dimerdekakan. Abu Bakar, Usman bin Affan, Abdurrahkhman bin Auf, Talkhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam, Abu Ubaid bin Jarrah dan lainnya. Mereka disebut “assabiqunal awwalun” artinya : kelompok orang yang pertama kali masuk Islam.

Sebelum hijriyah, Nabi Muhammad Saw mengalami “tahun kesedihan” (amul husni). Nabi ditinggal wafat dua orang yang berperan besar dalam hidupnya, yaitu Khadijah (istrinya) dan Abu Thalib (pamannya). Pada tahun itu juga Allah Swt memerintahkan Nabi Muhammad agar melakukan Isra’ dan Mi’raj. Dalam peristiwa Isra’ mi’raj tersebut diturunkan perintah sholat lima waktu.

Pada tanggal 1 Muharram Tahun 1 H Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat hijrah ke Yatsrib (Madinah). Tahun hijrahnya Nabi Muhammad SAW ini kemudian ditetapkan sebagai awal tahun Hijriyah oleh Khalifah Umar bin Khatab.

Nabi Muhammad adalah seorang Nabi yang mempunyai kesabaran luar biasa. Misalnya : ia memaafkan penduduk Thaif yang melemparinya dengan batu, kotoran manusia, dan unta. Ia juga memaafkan Suraqah bin Malik yang berniat membunuhnya. Karena sifat-sifatnya tersebut banyak orang yang semula memusuhinya menjadi simpati dan akhirnya beriman.

Setelah mengalami rintangan dan hambatan, akhirnya Nabi Muhammad SAW berhasil membangun peradaban Islam di kota Madinah. Kemudian Nabi Muhamamd SAW membebaskan Makkah dari orang – orang kafir. Peristiwa ini disebut “Fathu Makkah” (kemenangan atas kota Makkah).

Nabi Saw melakukan haji perpisahan (haji wada’) pada tahun 10 H. Menjelang akhir kenabian, beliau menerima wahyu terakhir yaitu Surat Al – Maidah ayat 3. Akhirnya pada tanggal 12 Rabiul Awal 11 H (632 M) wafat dalam usia 63 tahun di rumah putrinya (Fatimah). Beliau dimakamkan di samping masjid Nabawi, Madinah.

Demikianlah sekelumit kisah rasul Ulul Azmi untuk menjadi inspirasi bagi juru dakwah masa kini dan akan datang. Ketauladanan mereka dalam berdakwah yang tidak mengenal lelah, mereka selalu menyeru umat siang dan malam, penuh kesabaran dan ketabahan. Selain itu juga berdo‟a dan memohon pertolongan Allah SWT baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk kaum mereka masing-masing.

-Tugas-

Jawablah beberapa pertanyaan melalui link google form berikut ini :

https://forms.gle/DMK1WGL3wCpjDvZC7

Satu pemikiran pada “KISAH-KISAH PERJUANGAN PARA RASUL ULUL AZMI

Komentarmu?