Kisah Keteladanan Abu Bakar Ash Siddiq

abu bakar

Abu Bakar lahir pada tanggal 27 oktober 573 M. Ia adalah salah satu sahabat yang paling dekat dengan Nabi Muhammad Saw, Nabi-pun sangat menyayanginya. Salah satu alasan yang membuat Rasul sangat menyayanginya adalah karena pengorbanan  yang sangat luar biasa dalam membela Rasulullah dan Islam. Sejak awal masuk islam, Ia langsung menginfakkan sebagain besar hartanya untuk membantu kaum muslimin dan juga pembebasan para budak.

Ada sebuah cerita menarik sesaat sebelum terjadi perang Tabuk (630 M), Rasulullah menghimbau agar umat islam menginfakkan hartanya. Tak lama kemudian, Umar bin Khattab datang dengan membawa sebagian hartanya. Sambil menyerahkan hartanya kepada Rasulullah, Umar berkata : “hari ini aku akan menggungguli Abu Bakar, semoga Aku menggunggulinya”, ujar Umar. Mendengar penuturannya itu, Rasulullah bertanya, “ wahai Umar, lalu apa yang engkau tinggalkan untuk keluagamu?”, tanya Nabi. Umar kemudian menjelaskan bahwa harta yang ia sedekahkan adalah setengah dari kekayaannya sementara setengahnya lagi untuk kepentingan keluarganya.

baca juga : Kisah keteladanan siti Aisyah Ra.

Tak lama setelah itu, Abu Bakar datang dengan membawa seluruh hartanya dan meletakkannya di hadapan Rasulullah. Melihat hal itu Rasulpun bertanya, “wahai sahabatku, jika engkau menyedekahkan harta sebanyak ini lalu apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?”. Dengan tenang dan sambil tersenyum ia kemudian berkata : “kutinggalkan untuk mereka Allah dan RasulNya”. Mendengar perkataan itu Umar bin Khattab berkata bahwa selamanya ia tidak akan pernah mengungguli beliau.

Abu Bakar Menangis

Dalam kesempatan lain juga diceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya, “Sesungguhnya Allah memberikan tawaran kepada seorang hamba; antara dunia dengan apa yang ada di sisi-Nya. Ternyata hamba itu lebih memilih apa yang ada di sisi Allah”. Mendengar sabda Nabi itu, Abu Bakar kemudian menangis karena ia tau bahwa yang “hamba” dalam hadis tersebut adalah Nabi Muhammad Sendiri. Ia menyadari bahwa karena Nabi memilih untuk berada di sisi Allah, maka ia akan pergi dan meninggalkan dirinya dan semua Umatnya.

Rasulullah juga pernah bersabda dalam hadis yang riwayat Imam Muslim :

“Sesungguhnya orang yang paling berjasa kepadaku dengan ikatan persahabatan dan dukungan hartanya adalah Abu Bakar. Seandainya aku boleh mengangkat seorang Khalil -kekasih terdekat- selain Rabb-ku niscaya aku akan menjadikannya sebagai Khalil-ku. Namun, cukuplah ikatan persaudaraan dan saling mencintai karena Islam. Dan tidak boleh ada satu pun pintu yang tersisa di [dinding] masjid ini kecuali pintu Abu Bakar.”

Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah sangat dekat dan menyayangi Abu Bakar. Nabi tidak segan-segan untuk memujinya agar sahabat yang lain mengambil mencontoh keteladan darinya.

tonton juga : kisah seorang pemuda dan wanita penggoda

Komentarmu?