rahmadanil.com | Bakhil
Ayat dan Terjemahan
Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, (QS. 92:8)
Serta mendustakan pahala yang terbaik, (QS. 92:9)
Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. (QS. 92:10)
Dan hartanya tidak bermanfa’at baginya apabila ia telah binasa. (QS. 92:11)
Isi Kandungan
Dermawan adalah sikap suka memberi dan berbagi kepada orang lain yang membutuhkan bantuan dan pertolongannya. Bantuan dan pertolongan tersebut bisa berupa tenaga, pikiran dan harta. Sikap dermawan dan rasa ikhlas adalah duah hal yang tidak terpisahkan. Sebaliknya, kikir adalah lawan dari dermawan. Seseorang yang memiliki sikap kikir tidak mau mengeluarkan hal-hal yang ia miliki baik berupa tenaga, pikiran dan harta untuk membantu orang lain. Jika memiliki harta kekayaan, ia menimbun harta tersebut sendiri.
Dalam Q.s Al-Lail ayat 8-11 ini Allah jelaskan bahwa ada orang-orang yang kikir terhadap hartanya dan merasa tidak membutuhkan Tuhannya. Orang-orang ini juga tidak percaya kepada pahala yang merupakan bekal untuk kehidupan akhirat. Allah menjanjikan bahwa orang-orang yang kikir ini nantinya akan mendapatkan balasan yang berat, Allah akan memalingkan hati dan penglihatan mereka, Allah juga akan membiarkan mereka bergelimang dalam kesesatan.
Bakhil dalam bahasa arab sama dengan as syuhha. Sedang dalam istilah adalah bakhilnya seseorang terhadap harta dan segala kebaikan pada orang lain. Bakhil, kikir, dan pelit termasuk perkara yang membinasakan, sebagaimana Rasûlullâh Saw. Bersabda :
“Tiga perkara yang membinasakan (yaitu) kikir (pelit) yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan takjubnya seseorang terhadap dirinya sendiri”.
Isi kandungan Hadis Riwayat Muslim dari Jabir
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda: “Jauhilah (takutlah) oleh kalian perbuatan dhalim, karena kedhaliman itu merupakan kegelapan pada hari kiamat. Dan jauhilah oleh kalian sifat kikir, karena kikir telah mencelakakan umat sebelum kalian, yang mendorong mereka untuk menumpahkan darah dan menghalalkan apa-apa yang diharamkan bagi mereka”. (HR: Muslim)
Hadis ini menjelaskan larangan berbuat zalim dan anjuran untuk berbuat adil. Adil artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya serta melaksanakan hak-hak yang wajib. Adapun zalim yaitu meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Keadilan yang paling adil dan yang pokok adalah mengakui dan mengikhlaskan tauhid hanya kepada Allâh Swt. semata, beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat-Nya yang baik, serta mengikhlaskan agama dan ibadah hanya kepada Allâh Swt. Kezhaliman yang paling yaitu berbuat syirik atau menyekutukan Allah Swt.